Wajib Baca!! 2 Cara Cerdas Mengelola Sampah Rumah Anda

 Cara Cerdas Mengelola Sampah Rumah Anda Wajib Baca!! 2 Cara Cerdas Mengelola Sampah Rumah Anda
Pemilahan Tempat Sampah Di Rumah


Sahabat Rumahku Istanaku, bukan menjadi diam-diam umum apabila sampah rumah tinggal merupakan sampah yang paling banyak dihasilkan per harinya. Sampah pada rumah yang kian menumpuk dan tak segera dibuang tentunya mempunyai dampak yang tak baik untuk penghuni. Di sinilah tugas antar anggota keluarga diperlukan. Kesadaran akan pentingnya mengelola sampah menjadi tombak utama dalam menjaga rumah tinggal anda jauh dari kotor.  Lantas, bagaimana cara cerdas mengelola sampah yang benar?

1.   Lakukan Pemisahan Sampah Menjadi 3 Bagian

Pemisahan sampah ini mungkin memang telah usang disosialisasikan secara gencar. tetapi kenyataannya, masih banyak user perumahan yang tidak melakukannya dan menganggap sepele terhadap pemilahan sampah. Padahal, pemilahan sampah rumah ini perlu dilakukan guna memudahkan proses daur ulang sampah di Tempat Pembuangan Sampah. Menurut Kepala Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Bapak I Made Djaja, setiap rumah tinggal sebaiknya menyediakan tiga karung berukuran besar untuk menampung sampah. Karung pertama untuk sampah sisa makanan, kedua untuk sampah plastik, dan ketiga untuk sampah kertas.
Ahli Kesehatan Lingkungan Bapak I Made Djaja menambahkan, laba dari memilah sampah tersebut mengurangi kesan jorok. “Beda jika  semua sampah masuk ke satu daerah sampah, itu jorok. Nanti kalau mau dipilah lagi, akan repot. Belum lagi akan menjadikan busuk busuk yang menyengat. Bila antara sampah kertas, plastik, dan sisa kuliner dipisah terlebih dahulu, sampah tersebut akan menjadi bersih,” ucap Made.
Sahabat Rumahku Istanaku, Dengan memilah sampah menjadi 3 bagian, sampah rumah tinggal anda pun menjadi lebih terorganisir. Buanglah sampah sebelum sampah tersebut mengalami penumpukan. Jika rumah bebas dari timbunan sampah, kesehatan keluarga juga sanggup lebih terjaga.

Tips Cerdas Mengelola Sampah

1.   Lakukan Penggantian daerah sampah menjadi karung-karung sampah berukuran besar. Sebaiknya sudah tidak ada lagi daerah sampah di rumah. Yang ada hanyalah karung-karung sampah berukuran besar. Karung sampah sanggup menampung sampah lebih banyak. Dengan begitu, sampah yang ada di rumah sanggup pribadi diangkut masuk ke Bank sampah yang ada di setiap wilayah perumahan. Selain itu,  Anda juga sanggup memanfaatkan penggunaan bejana untuk menampung sampah organik.
2.   Bank sampah harusnya ada di setiap RW sehingga penghuni rumah tidak mengalami kebingungan harus ke mana membuang sampahnya. Setorlah karung sampah Anda 2 ahad sekali. Selanjutnya, bank sampah tersebutlah yang lalu meneruskan sampah Anda ke pengepul-pengepul sampah untuk diolah kembali.
3.   Sebelum  membuang botol plastik, pastikanlah botol tersebut dalam keadaan kering. air di dalam botol apabila masih tersisa buanglah. Botol yang berair akan menjadikan dampak becek dan kotor.
4.   Sampah organik lebih cepat membusuk dan bau. Buanglah sampah pada waktu sore hari. Bila sampah bertahan hingga malam hari di dapur, akan mengundang kecoa dan binatang lainnya.
5.   Tempat sampah di rumah sebaiknya dalam keadaan tertutup biar busuk yang dihasilkan tidak menyebar ke ruangan.

2. Lakukan Pengolahan Sampah dan Manfaatkan Kembali

Sahabat rumahku istanaku, Meskipun terkesan tak berguna, nyatanya sampah  yang kita buang masih sanggup dimanfaatkan kembali. Dari sampah rumah tangga tersebut, yang harus segera dilakukan pengolahan ialah sampah sisa kuliner yang kita makan. Bila dtidak segera diolah selama 3 hari atau lebih, sampah sisa kuliner ini akan menjadikan busuk menyengat alasannya ialah termasuk jenis sampah yang cepat membusuk. Sampah sisa kuliner ini sanggup diolah menjadi pupuk tanaman atau kompos.

Menurut Kepala Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Bapak I Made Djaja, mengimbau biar setiap penghuni  rumah menciptakan komposter sendiri. “Hanya perlu sediakan drum berwarna biru yang diberi lubang berukuran 20 cm x 30 cm sebagai daerah pembuat pupuk atau kompos. Isi drum tersebut dengan sampah organik setiap harinya. Setelah sekitar 1—2 bulan, sampah tersebut sudah menjadi pupuk dan Anda sanggup segera memanfaatkannya,” ucap I Made Djaja.

Apabila Anda tidak mempunyai waktu luang untuk menciptakan pupuk kompos, I Made Djaja menyarankan untuk menyerahkannya ke tetangga sekitar yang mau mengolah sampah. Atau, letakkan saja sampah tersebut di depan rumah dalam keadaan terbungkus rapi untuk diangkut oleh para pengepul sampah.
Sedangkan sampah berbahan kertas dan sampah berbahan plastik, Anda sanggup menjualnya ke pengepul sampah untuk ditimbang. Dengan menjualnya, Anda menerima uang pelengkap sekaligus berpartisipasi dalam menjaga kebersihan.
Saat ini, kita bersikap dihentikan bersikap hirau terhadap sampah. Mari kita perbaiki keadaan sekitar dimulai dari rumah kita sendiri. Percayalah, dengan melaksanakan hal kecil ini, kebersihan rumah pun akan kita raih.

Semoga bermanfaat… jangan lupa bagikan ya...